Jangan Percaya Mitos 5Hal Perihal Rambut Kemaluan


Ada yang mencukur bulu kemaluannya, ada juga yang dibiarkan saja. Rambut kemaluan memang masih menjadi misteri dan dianggap tabu oleh sebagian orang, sehingga mitos-mitosnya pun masih banyak dipercaya.

Berikut 5 mitos yang di rangkum dari Prevention perihal rambut kemaluan yang perlu Anda ketahui:

  1. Rambut kemaluan mencegah penyakit menular seksual
    Fakta: Yang benar justru sebaliknya. Rambut kemaluan yang tidak rajin dibersihkan justru sanggup menjadi kawasan berkembang biak bagi bakteri. Menurut Wendy Askew, MD, dari Institute for Women's Health di San Antonio, rambut kemaluan berpotensi menjadi sarang basil kalau tak dibersihkan rutin. Rambut kemaluan juga tak melindungi perempuan dari risiko penyakit menular seksual, malah justru sanggup membantu virus berkembang.
  2. Rambut kemaluan lebat turunkan libido
    Fakta: Ini bergantung pada pasangan masing-masing. Para peneliti meyakini bahwa rambut kemaluan justru sanggup meningkatkan gairah alasannya ialah penuh feromon. "Kelenjar sebaceous yang ada pada kulit menghasilkan sekresi berbau, dikala kemudian sekresi ini bercampur dengan basil pada kulit dan rambut maka akan menghasilkan aroma yang disebut feromon. Sebagian laki-laki sanggup tertarik dengan feromon ini," tutur Askew.
  3. Warna rambut kemaluan sama dengan rambut di kepala
    Fakta: Menanggapi mitos ini, Askew menjelaskan tidak demikian. "Lihatlah alis perempuan untuk prediksi yang lebih akurat. Pada sebagian perempuan hal ini sanggup diamati, meskipun belum tentu cocok benar," imbuh Askew.
  4. Rambut kemaluan tak pernah berhenti tumbuh
    Fakta: Menurut Askew, rambut kemaluan akan berhenti tumbuh dan konstan pada tingkat tertentu. Rambut ini pada waktunya akan rontok dan yang gres akan tumbuh. Menurut Pakar kesehatan kulit di New York, Sejal Shah, MD, menyampaikan panjang rambut kemaluan bervariasi pada setiap orang.
  5. Punya kulit sensitif, rambut kemaluan tak perlu dicukur
    Fakta: Tak selalu demikian, Askew menjelaskan bahwa intinya rambut kemaluan tetap harus dicukur dan dirapikan. Jika Anda mempunyai kulit sensitif, maka gunakan krim khusus untuk bercukur. "Bila rambut kemaluan tak dicukur atau dirapikan, maka basil yang hidup di sana sanggup menjadikan munculnya infeksi," tutur Askew.
0 Komentar untuk "Jangan Percaya Mitos 5Hal Perihal Rambut Kemaluan"

Back To Top